Perkembangan Software di indonesia beserta perangkatnya berkembang sangat pesat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya para pembuat software. Tidak hanya untuk keperluan bisnis, untuk keperluan pembelajaran juga tidak kalah pesatnya.
Pada awal perkembangannya, software pendidikan lebih didominasi oleh software dalam bentuk tutoriall misalnya tutorial belajar Windows XP, tutorial belajar MS Word dll.
Satu bulan yang lalu saya juga ditanya salah seorang guru dari Kalimantan, ia menanyakan bisa tdk mengusahakan software tutorial belajar gitar ?
ini membuktikan bahwa segala disiplin ilmu orang menghendaki segalanya menjadi praktis, sehingga untuk mempelajarinya tidak terkendala waktu dan jika ingin mengulang – ulang bahasan tertentu tinggal menjalankan lagi software tersebut.
Dalam perkembang berikutnya, kini juga sudah mulai dikembangkan software pendidikan yang berfungsi untuk membantu proses belajar mengajar, mulai dari system penerimaan siswa, penjadwalan mata pelajaran, system pembuatan nilai dll.
Beberapa contoh produk software pendidikan yang ada di Indonesia :
• Pesona Fisika dan Pesona Matematika untuk SMP, SMA dari Kuantum Inti Dinamika
• Software EduGames Maximize Studio untuk tingkat SD
• Software Anak Cerdas dari Akal Interaktif
• Software Tutorial Komputer dari BambooMedia, dll
• PT Elex Media Komputindo (EMK) untuk prasekolah, TK dan SD
• PT Citra Andra Media (CAM Solution) yang meluncurkan software pendidikan dengan merek AnimasiMAFIA, yang meliputi bahan ajar Matematika, Fisika dan Kimia
• Acatech, ia adalah pemain baru didunia software pendidikan, namun tampil dengan konsep baru. Ia menyediakan software untuk membantu proses belajar mengajar untuk SD, SMP dan SMU, menyediakan 15 modul.
Seiring dengan perkembangan tersebut diatas, mau atau tidak mau era kompetisi kualitas pendidikan semakin ketat, semakin kita menjauhi, maka kita akan semakin tertinggal.
Penerapan teknologi tidak harus selalu menjadi “barang mewah” untuk sekolah-sekolah di Indonesia, khususnya sekolah yang minim dari segi pengadaan biaya. Turning Point-nya adalah bagaimana menciptakan rekayasa teknologi yang tepat guna dan tidak mahal.
Senin, 09 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar